Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2008

Balada Ojek

Ojek Apa? Ojek atau Ojeg motor bukan ojek lainnya, kadang jadi andalan saya kala kepepet. Di era modern ini, dalam strategi bertransportasi, tidak semua aspek efisiensi bisa saya capai. Kadang saya mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan yang lain. Kalau mau cepat kadang kita harus membayar mahal, tapi kalau mau hemat kadang kita harus rela tua di jalan. Faktor dari maraknya tukang ojek bermunculan di pangkal jalan masuk pemukiman, area perkantoran, terminal atau halte bus, terutama karena faktor ekonomi: tiada pekerjaan lain, entah karena PHK atau tak kunjung mendapat pekerjaan. Selain itu adanya sarana mudahnya mengambil kredit motor (dengan Rp 500000 sudah bisa bawa pulang motor, atau sewa dari bandar ojek senilai Rp 25000-Rp 40000/ hari) membuat kumbang-kumbang jalanan ini makin banyak jumlahnya di jalan. Menurut KOMPAS, pasar motor nasional akan menembus angka 6 juta unit akhir tahun ini melebihi target 5,2 juta unit per tahun. Tampaknya naiknya harga BBM masih kalah dibanding ke

Teori Sapi

Saya percaya teori sapi berlaku pada pria. Seperti sapi jantan yang hanya kawin dengan sapi betina yang belum pernah bersetubuh, setiap pria pun senang menarik perhatian wanita mana pun yang baru ditemui yang menarik baginya, agar si wanita itu takluk padanya. Hasrat seksual pria seperti hasratnya pada makanan. Mudah 'lapar' jika nafsunya besar, dan sebaliknya tentu, jika fokus pikirannya bukan pada wanita. Yang umumnya terjadi adalah ketika sudah melibatkan cinta, bencana akan menimpa sapi betina. Karena ia sudah terlanjur mengorbankan segalanya. Dan ketika ia sadar bahwa ia sudah tidak memiliki apa-apa lagi, sapi jantan sudah pergi jauh meninggalkannya.... Related Links: http://www.ac-grenoble.fr/heroult/rde/reporters/someonelikeyou.htm http://lettersofinsanity.blogspot.com/2006/05/cow-theory.html

Hedonis

Socrates bilang De Gustibus Non Dispuntandum Est Selera tidak bisa dipaksakan Apalagi didebat: Mengapa? Bagaimana? Terima saja adanya Saat tertentu Tempat tertentu Orang tertentu Selera mencipta: Kepuasan Bahagia? Senang sesaat, bukan kebahagiaan, sayang Dari banyak pilihan, pilihlah nilai tertinggi Tapi sampai kapan?

Kehadiran

Rrrrrrt.. sms datang dari Kanjeng Ratu: "Mbak, ditanya Kanjeng Rama ..." Saya jadi ingat duluuuu, sewaktu saya masih kecil, saya sering menanyakan kapan Kanjeng Rama dan Ratu pulang kantor.. Kelihatannya sekarang keadaan berbalik... Sekarang Kanjeng Rama yang sering menanyakan kapan saya pulang, tentunya karena saya yang domisilinya paling dekat. Adik perempuan saya tinggal di lain pulau dan adik laki2 saya tinggal di lain kota. Itu sebabnya saya selalu menyempatkan diri untuk pulang ke Nipah Hills (rumah masa kecil) walau hanya satu dua jam untuk sekedar menemani Kanjeng Rama makan malam, minum obat atau mengobrol sampai beliau tertidur. Suatu kali Kanjeng Ratu sempat marah saat saya sibuk cuci piring di dapur dan meninggalkan Kanjeng Rama di kamar sendirian. Kanjeng Ratu menegur, "Mumpung kamu di sini gunakan waktu untuk menemani Bapak dong" Ah ya saya pikir benar juga, cuci piring tidak lebih penting daripada menemani Kanjeng Rama. Kualitas pertemuan say

Berikan Pipi Kiri dan Kananmu

"Nge, nanti aku misa di blok Q jam 16.30. Besok berangkat, ke Malay dulu baru terus ke Roma" temanku, Mo Sety dipersilakan Romo Paroki untuk mempersembahkan misa, sebelum berangkat studi S3 di Roma. Bagi saya, bagian menarik dari tiap misa adalah kotbahnya. Bagian2 lainnya adalah sekedar ritual yang tiap periode bisa sedikit diedit sana dan sini tergantung siapa Komisi liturginya. Nah dalam misa itu, Mo S ety cerita tentang anekdot yang saya masih ingat sampai sekarang. "Suatu ketika di sebuah kapal laut, orang-orang berebut berdesakan ingin melihat pemandangan laut dari atas dek. Termasuk di antaranya, seorang Ibu yang menggendong bayinya. Tiba-tiba karena desakan dari penumpang yang terlalu kuat, bayi itu terjatuh ke laut... Lalu Kapten Kapal mengumumkan: "Siapa yang berani menolong bayi itu akan diberi hadiah". Tapi ditunggu-tunggu tidak ada yang menceburkan diri, sampai kemudian seorang Kakek menceburkan diri ke laut dan menyelamatkan bayi itu. Ketika sam

Shared Leadership

...atau participatory leadership ... Kepemimpinan dengan mengandalkan kemampuan dari semua anggotanya tanpa kecuali untuk membagikan kemampuannya untuk kepentingan bersama. Saya belum tahu pastinya apa sebutan dalam bahasa Inggris tentang Kepemimpinan Partisipatif, yang saya tahu hanyalah team work. Suatu kali saya pernah membuat suatu modul pelatihan, yang amat sangat sederhana sekali. Modul yang saya buat itu bertujuan agar pesertanya kemudian memahami apa arti dari kepemimpinan partisipatif, lalu mampu menerapkannya. Alatnya hanyalah sebuah puzzle. Tiap orang dalam kelompok memiliki jumlah keping yang sama. Lalu tiap orang punya kewajiban untuk bersama teman yang lain membuat gambaran dari keseluruhan puzzle itu dengan lengkap dengan aturan bahwa mereka hanya boleh meletakkan atau memberi keping puzzle kepada temannya. Ide2 baru menanti saat evaluasi dan refleksi.

Perang Dingin Iklan Berseri

Setelah mengamati cukup lama iklan2 A Mild , mulai dari How Low Can You Go sampai Tanya Kenapa?... saya masih menangkap bahwa rokok A Mild "memang rendah nikotinnya". Sementara Djarum Black dengan big theme -nya yang Full Imagination sempat mengundang heboh orang2 Timur dengan iklan yang menyiratkan pornografi... Bagaimana pun iklan rokok di Indo tidak bisa dibandingkan dengan di luar yang full sensuality dan demo produknya (lihat link di bawah)... Tanya kenapa? Pemerintah melarang iklan rokok menampilkan rokok atau orang yang sedang merokok namun harus memuat tulisan rokok berbahaya bagi kesehatan. Tapi dengan batasan larangan pemerintah itu masing-masing produk rokok pun bebas berpromosi dengan propaganda yang jauh dari manfaat produknya. Seperti ingin konsisten membuat big theme seperti A Mild dengan How Low can You Go -nya, dalam dua tahun terakhir ini Djarum Black pun memperbaiki brand personality- nya dengan menyelenggarakan festival penemuan produk yang ber

Lahir dan Kembali dengan Telanjang

'katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN! Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.' (Ayub 1:21-22)" Untuk memahami keseluruhan kisah tentang seorang Ayub yang saleh pada masa itu, kita perlu membaca mulai dari ayat 1 :) Suatu kali, pastor paroki, P. JB Martasudjita (Alm), meminta saya untuk membuat doa Tahun Baru. Karena rumusan doa yang ada di kepala dan yang sering saya lihat, saya menulis kurang lebih seperti ini "ya Tuhan, kuatkanlah kami dalam menghadapi ujian yang Kau berikan pada kami..." Tapi ternyata Mo Djito keberatan, tepatnya marah, lalu dia bilang,"jangan kita menyalahkan Tuhan..." Saya pikir kemudian mungkin Mo Djito ingin saya bersikap seperti Ayub, tidak menyalahkan Tuhan saat ditimpa kemalangan, dengan menghitung kebaikan-kebaikan yang sudah ki

Solusi Instan untuk Sendiri (2)

Produk inovasi yang satu ini saya kategorikan sebagai Public Instrument, karena diperuntukkan ditempatkan di public area. Pastinya disukai pecinta lingkungan atau melegakan pemda Jakarta yang pusing soal banjir. Harapannya dengan dipasang Urban Umbrella ini banjir akan cepat diatasi karena air hujan yang berlebihan dan tidak dapat ditampung aspal atau beton(tentunya), bisa langsung masuk dalam tanah sehingga air tanah pun dapat dikonservasi. Terima kasih untuk Adrianus Darmawan. Sebagai ibu rumah tangga eh tepatnya seorang istri yang menghadapi persoalan teknis di rumah, keliatannya produk2 ini bakal jadi favourite mereka. Maka saya kategorikan produk-produk ini sebagai Housewife Instrument : Sebagai seorang Qoenang yang hidup bersama seorang Djangkriek , harus tabah menghadapi pemaksaan kemandirian. Terutama soal membuang binatang tidak penting di rumah, seperti kecoa, cacing, tikus, kelabang hiiiii yah begitulah adanya, datang tak diundang pulang tak diantar... tapi susah diusir

Menjadi Sesama yang Menderita

Judul di atas juga merupakan judul dari sebuah retret yang diadakan sebuah komunitas, Tentara Kasih namanya... Isi dari retret ini saya ingat terus sampai sekarang... Sewaktu kecil, saya cukup terheran-heran dengan adanya perikop Orang Samaria yang Baik Hati... mengapa yang jadi contoh orang Samaria? Bukan orang Yahudi atau lainnya? Mungkin karena Yesus mau memberi contoh tentang seseorang yang menjadi sesama kita adalah orang yang membutuhkan kita, dan bukannya orang yang akan membantu kita saat susah... Seperti postingan saya Berikan Pipi Kiri dan Kananmu, memang berat kalau kita harus mengasihi musuh, mengasihi saat sulit... Tapi ini nilai yang ingin disampaikan Yesus... Jadi siapakah sesamamu manusia? Mungkin tidak pernah jauh...

Solusi Instan untuk Sendiri

Saya sangat tertarik dengan kompetisi inovasi produk yang baru-baru ini diadakan sebuah brand rokok yang identik dengan anak muda http://www.blackinnovationawards.com/ . Sudah tahun kedua kompetisi ini diselenggarakan. Salah satu tujuan kompetisi ini cukup mulia yaitu menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat, yang orisinil, dan merupakan solusi dari masalah sehari-hari. Dan iseng juga untuk share bagaimana inovasi mereka cocok buat saya :P Gambar 2 namanya BAR WAY (curiga diambil dari kata bus way) dan diciptakan oleh Dika Gusti Nugraha . Cocok saya bawa dalam tas kalau harus pulang pergi naik bus, dan ga perlu repot lagi cuci tangan sehabis bepergian naik bus. Selain itu saya bisa meneruskan hobi baca, atau tidur sambil berdiri dalam bus... tanpa kuatir nyungsep .. Sedang gambar 1 namanya TASENDEN oleh Dony Arsetyasmoro , cocok buat pembonceng yang sering ketiduran di atas motor. Jadi suami ga perlu cubit2 paha saya lagi... (to be continued)

Membela yang Marjinal

Dulu saya sempat bertanya pada seorang pastor, "Mo, kalau Yesus dulu lahir di kandang , bukannya berarti harusnya gereja memihak orang miskin ya?" dan pastor saya bilang dulu, "Apa indikasinya gereja memihak orang miskin? Apa perlunya gereja memihak kaum miskin?" Mmmm...mungkinkah Gereja ingin membela kaum tersisih atau marjinal? Dalam Kisah Orang Samaria yang baik hati , Yesus ingin kita melakukan yang baik terutama (kok ya) contohnya adalah orang-orang yang perlu ditambal kekurangannya : yang telanjang (beri baju), yang lapar (beri makan), dll. Bukankah memang demikian yang dimaksud Yesus? Dia dulu pernah bilang, "Apa yang kamu lakukan pada sesamaku itu kamu lakukan untuk aku." Seringkali kita merasa lebih dari orang lain. Yesus pernah membela seorang wanita yang dilempari batu, dengan membuat garis batas imajiner di atas tanah, antara Dia dan wanita itu dan orang-orang yang sebelumnya melempari wanita itu dengan batu, katanya "Siapa yang merasa

Berjalan di Atas Air

Sekarang banyak reality show ditayangkan di televisi, mulai dari tontonan yang mengundang rasa ngeri, lucu, belas kasihan, mengundang kekaguman atau bahkan sekadar mengumbar cerita pribadi seseorang, mengubahnya menjadi konsumsi publik. Sampai sekarang, saya masih senang menonton sulap, tidak hanya dulu sewaktu kecil. Pertunjukan sulap memang melampaui pikiran manusia tentang hal yang wajar terjadi sehari-hari. Meski orang bilang itu hanyalah kecepatan tangan atau tipuan mata, setiap penampilan sempurna pertunjukan sulap tidak hanya meninggalkan decak kagum tapi juga senyum di bibir penonton. Baru-baru ini Deddy Cobuzier seorang yang mengaku Mentalist , menunjukkan kebolehannya berjalan di atas air, di sebuah public pool . Para pengunjung yang kebetulan sedang berada di dalam kolam membuktikan kebolehan Deddy dengan berenang, menyelam di bawahnya... Dalam film " the Prestige" , ada tahap-tahap utama dalam setiap formula pertunjukkan sulap. Semua tahap ada pemahaman logisnya

Awet Muda atau Awet Sehat?

Jaman dulu, manusia bisa berumur sampai ratusan tahun. Semakin jaman itu makin berubah atau modern, usia manusia makin pendek. Sayangnya yang dikejar manusia modern di metropolitan terutama adalah awat muda bukan awet sehat... Apakah perbedaan antara Awet Muda dan Awet Sehat? Harapan saya, pribadi tentunya, orang lebih mengutamakan kesehatan dari pada berusaha mengurangi kerutan atau bahkan fobia keriput... Saya sempat berhenti dan mengamati cukup lama sebuah pigura foto manula yang wajahnya sarat dengan keriput. Artistik. Saya jujur berpendapat begitu...Tua dengan alami itu indah... dan bukan kesalahan. Dan daripada orang sibuk fokus mengusir keriput, bukankah lebih baik sekaligus dia mengusir penyakit yang makin sering hinggap bila usia semakin renta? Saya melihat alasan untuk memelihara kesehatan tidak lebih dari tanggung jawab kepada Causa Prima yang sudah mencipta, menghargaiNya. Seorang pastor yang sangat menjaga makanannya dengan food combining meninggal karena kanker lipase. Si