Langsung ke konten utama

Solusi Instan untuk Sendiri (2)

Produk inovasi yang satu ini saya kategorikan sebagai Public Instrument, karena diperuntukkan ditempatkan di public area. Pastinya disukai pecinta lingkungan atau melegakan pemda Jakarta yang pusing soal banjir. Harapannya dengan dipasang Urban Umbrella ini banjir akan cepat diatasi karena air hujan yang berlebihan dan tidak dapat ditampung aspal atau beton(tentunya), bisa langsung masuk dalam tanah sehingga air tanah pun dapat dikonservasi. Terima kasih untuk Adrianus Darmawan.



Sebagai ibu rumah tangga eh tepatnya seorang istri yang menghadapi persoalan teknis di rumah, keliatannya produk2 ini bakal jadi favourite mereka. Maka saya kategorikan produk-produk ini sebagai Housewife Instrument:

Sebagai seorang Qoenang yang hidup bersama seorang Djangkriek, harus tabah menghadapi pemaksaan kemandirian. Terutama soal membuang binatang tidak penting di rumah, seperti kecoa, cacing, tikus, kelabang hiiiii yah begitulah adanya, datang tak diundang pulang tak diantar... tapi susah diusirnya... Jadi klo ada Trapkopter karya Oki Lufti Nurdin ( ah ya mirip helikopter) Qoenang tidak perlu menahan napas, atau cari tissue dulu untuk memegang mahluk2 itu. Syukurlah... :)

Ibu-ibu yang higienis sering rajin menggunakan sarung tangan atau mencuci tangan sehabis memegang sampah. Tapi kalau ada alat ini tidak perlu lagi. Namanya Trash Press ciptaan R Moch Tofan.

Sewaktu saya pindah ke rumah kontrakan yang sekarang (ingin lebih dekat dengan kantor istri agar kalau melahirkan tidak terlalu repot: saran kebanyakan orang tua) kritik saya yang utama adalah tempat jemuran. Teras cuma selebar 2 telapak kaki, meski panjangnya sekitar 6 meter.. Pemilik rumah yang Betawi asli dan baik banget sudah membuatkan gantungan jemuran dari kawat dan bambu kecil. Tapi yang saya antisipasi adalah maling jemurannya hehehe karena sendal Boogie merah saya yang sudah 6 tahun saya pakai hilang, saat saya tinggalkan di depan pintu semalaman huhuhuhu... Jadi sampai sekarang saya menjemur di kamar mandi (campur lembab pastinya) :( Kalau ada Lemur (gambar tiga) yang dicipta Werryson Eka Heksades Wijaya untuk para penghuni apartemen mudah2an masalah saya teratasi. Hihihi karena saya yang tinggal di kontrakan sempit juga krisis tempat jemuran...



Seperti Bar Way atau pun Transenden, kelihatannya sebagian besar produk inovasi yang diciptakan ini dipersembahkan bagi mereka yang para traveler atau mobile society. Maka saya kategorikan produk2 berikutnya ini sebagai mobile instrument:

Lost Item Screamer (gambar 7) diciptakan oleh Adrianus Darmawan. Mmmm kelihatannya alat satu ini bakal dibutuhkan oleh mereka yang suangat sibuk, atau sangat mobile, sehingga gampang lupa atau untuk mereka yang sudah manula dan menurun daya ingatnya... Ah ya saya berada di antara 2 kategori ini, ga sibuk dan belum manula tapi mudah lupa...

Alat yang berikutnya saya rekomendasikan untuk para penumpang busway yang sering kekeringan menunggu busway agak lowong sedikit untuk dinaiki lalu untuk para pemudik menjelang hari-hari raya. Daripada bawa2 koran, bikin sampah, mending bawa tempat duduk sendiri, hemat tempat dan ramah lingkungan. Alat ini adalah Trafellow ciptaan Achmad Fadilah (gambar 5).

Untuk yang suka lupa bawa charger handphone, mmmm... keliahatannya mesti beli satu buat Djangkriek. Jadi charger yang sekaligus berfungsi sebagai batere ini memang cocok buat mereka yang sering pergi ke daerah yang jarang aliran listriknya tapi masih perlu berkomunikasi jarak jauh. Lampu ga ada, ada batere, listrik ga ada, ada mobile charger huehehhe... eh namanya Kinetic Nusantara Charge (gambar 6) ciptaan Dudy Suherman, plok ...plok..plok...

(the end)

Komentar