Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Cinderella Complex 2

Hai pembaca, Dengan mereview apa yang saya tulis sebelumnya tahun 2008 tentang Cinderella Complex , nyatanya ada persoalan yang belum putus pada diri seorang wanita, the Prime Minister , yang kini ada dalam pernikahan, yang kembali menghadapi konflik internal dalam dirinya soal kemandirian. Apa alasan reflektif dan visioner dari seorang wanita yang memutuskan untuk menikah? Alasan rata-rata (yang tidak lebih penting dari tujuan) wanita ingin menikah adalah: Ring 1  'Karena sudah saling mencintai dan punya komitmen untuk hidup bersama.' Secara sederhana berarti menikah adalah satu cara yang dipilih untuk berbagi hidup dengan seorang yang kita pilih sebagai ring 1, lingkaran relasi yang paling privat. Kalau di phonebook teman, dia sudah tandai kekasihnya sebagai 01 atau artinya Ring 1. :) Memberi Diri Memberi diri  tanpa kehilangan diri itu bagaimana sih? Sayangnya berdasarkan pengalaman pribadi, saya bukanlah contoh yang bagus. Sehingga saya kuatir tidak punya kapas

The Limit # Empowerment - Empowerless

There is limit Between empowerment and empowerless It is humbility and arrogancy The empowered person can be suddenly empowerless When the user of his service doesn't need him again But an empowerless person can be empowered When he tries hard to do anything independently Inspired by my Mom and Dad, love you, both!

Kompetensi Mengalahkan Nepotisme dan Kolusi

Pengalaman yang selalu saya ingat dan menjengkolkan adalah pengalaman ketika akan masuk ke SMA homogen favorite di bilangan Jakarta Selatan. Setiap kali mau masuk ke jenjang berikutnya meski sekolah itu berasal dari yayasan yang sama, saya pasti selalu melalui screening -nya, selalu ikut test dan lulus. Itu namanya ikut proses. Tapi Kanjeng Ratu lebih merasa total, justru jika mengikuti cara kebanyakan, nepotisme. Beliau mengajakku menemui dulu penguasa di sekolah, Suster Kepala, di SMA homogen favorite yang akan aku masuki. Katanya, beliau mau mengenalkanku dengan Suster Kepala sebagai future student. Untuk apa, kataku. I deserve to be recognized as illegible student after passing the screening test. Harusnya ketika menimbang faktor itu, faktor bakal dituduh kolusi pun harus dipertimbangkan. Seperti kata kenalan pada waktu itu, "Waktu itu sih ada orang tua dari Medan yang bayar masuknya 2 juta." Beliau senyum-senyum. Muka saya panas telinga terbakar. Haduh, saya cu

My Name

My complete name is Rediningrum Setyarini. In Krama Inggil Javanese name it means as follows: - Redi = gunung - ningrum= harum -Setya=setia -rini=anak perempuan Nice to share.

Jembatan

Misiku adalah menjadi jembatan bagi tiap orang, antara orang dengan yang lain atau dengan mimpinya. Kadang berhasil kadang gagal. Salah satu achievement-ku adalah menjodohkan orang sampai mereka menikah. Hehehehe... seneng banget. Tapi kalau soal mencarikan pekerjaan, susah kayaknya. Karena ternyata lebih sulit menjodohkan antara kebutuhan dan kualifikasi orang dengan lainnya dibandingkan dengan menjodohkan orang yang punya komitmen hidup bersama.

Black or White

Hi all.. before reading my article this time, please kindly review my previous one, here . It is about in general we think differently and realize how biased we are. In Discovery Channel which I watch in National Educational Ministry library, I found amazing facts that however all of us are unconsciousness product of racial awareness.  48% Afro American like their own race but 17% European American like their own race. It means more European American people like Afro American race. Even there is no pursuit of being biased in our parents way of education, but there is an factor that can impact our preference of the white one or black one, no matter what race we are. It is our consistency to integrate in our daily practice in life how to respect others with different condition.