Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

'Mbak' Di Pohon Rambutan

"Rini, kalian hanya tinggal berdua di Pondok Petir?" Blacky temanku bertanya, penasaran sekali dia. " "Ah tidak, aku hanya berdua dengan si 'Mbak' yang di pohon rambutan." "Haduh, berdua yang kau hitung harusnya kau dan suami, dong," Blacky membantah, mukanya tegang dan serius. "Hahaha, dia ada di Palu," kataku sambil tertawa karena merasa lucu. Sebenarnya tidak lucu. Aku pernah merasa ketakutan luar biasa ketika seorang tukang ojek sibuk melihat-lihat ke atas dan bilang, "Tante, pohon ini harus dipasangi paku." "Mengapa? Ada yang tinggal di atas situ, ya?" aku ikut-ikutan melihat ke bagian puncak pohon rambutan. "Iya, Tante, tadi saya tanya 'apa yang kamu lakukan di atas pohon?.' Begitu, Tante." Aku tidak menanggapi dia dengan diam saja. Aku tidak suka dengan orang yang sombong dengan kemampuannya. Dalam hati aku bilang padanya: 'Saya tidak akan pasang paku, Mas. Biar saja dia ada di atas po

In God's Owned Decision?

Untuk aku dan kamu yang aku pedulikan: Jika bersama kita bayangkan nanti pada saat Malam Paskah, bersama kita memperbarui baptisan kita, beranikah kita berkata 'ya saya sanggup' seperti tahun-tahun kemarin?..  Kalau kita ingat lagi kapan kita dibaptis, terutama bagi mereka yang masih bayi, mungkin akan bilang, "yah, saya jadi Katholik karena kebetulan lahir di keluarga Katholik..." Lalu apakah kita akan bilang pilihan iman kita bukanlah pilihan secara sadar? "Apakah aku sungguh Katholik?"  "Apakah karena kelemahan aku boleh berkilah aku hanya sungguh manusia?" Do we really find our God in all things? Dalam kamu dan dalam aku juga? Dalam hidup aku dan hidup kamu juga? Dalam pilihan kamu sendiri juga? Dalam pilihan aku sendiri juga? In God's owned decision? Pondok Petir, 3 Juli 2020