"Nge, nanti aku misa di blok Q jam 16.30. Besok berangkat, ke Malay dulu baru terus ke Roma"
temanku, Mo Sety dipersilakan Romo Paroki untuk mempersembahkan misa, sebelum berangkat studi S3 di Roma.
Bagi saya, bagian menarik dari tiap misa adalah kotbahnya. Bagian2 lainnya adalah sekedar ritual yang tiap periode bisa sedikit diedit sana dan sini tergantung siapa Komisi liturginya.
Nah dalam misa itu, Mo Sety cerita tentang anekdot yang saya masih ingat sampai sekarang.
"Suatu ketika di sebuah kapal laut, orang-orang berebut berdesakan ingin melihat pemandangan laut dari atas dek. Termasuk di antaranya, seorang Ibu yang menggendong bayinya. Tiba-tiba karena desakan dari penumpang yang terlalu kuat, bayi itu terjatuh ke laut... Lalu Kapten Kapal mengumumkan: "Siapa yang berani menolong bayi itu akan diberi hadiah". Tapi ditunggu-tunggu tidak ada yang menceburkan diri, sampai kemudian seorang Kakek menceburkan diri ke laut dan menyelamatkan bayi itu. Ketika sampai kembali di atas kapal dan orang-orang berebut memberi selamat pada si Kakek, tapi si Kakek malah berkata,
"Siapa tadi yang dorong-dorong gue sampai tercebur ke laut??"
Yang mau disampaikan... :) adalah bahwa dalam kesusahan kita masih bisa menolong orang lain...
Tapi mungkinkah kita berbuat baik pada orang yang pernah berbuat jahat kepada kita? Jangankan berbuat baik, kadang kalau sedang merasa susah pun rasanya saya ingin semua orang memperhatikan saya.... hihihi... lalu tanya-tanya:
"Apakah kamu masih sedih Inge?"
Padahal ga penting ya hehehe..
Jadi sungguh sulit ajaran Yesus ini:
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Mat 5: 39)
Dialog saya dengan Mas Kris (panggilan saya untuk Yesus Kristus):
"Kalau ditampar sebelah aja udah sakit masak mesti kasih sebelah lagi, Mas, tambah sakit dong... hiks.. suilitnyaaa...Klo bisa saya hanya ingin berbaik hati pada orang baik sama saya aja... lebih gampang, Mas Kris, hehehe"
"Mengapa Mas Kris ingin saya jadi orang baik terus? Kok susah banget sih... Manusia 'kan ada sisi baik dan jahatnya, Mas Kris 'ngerti kan. Dan lagi saya 'kan bukan malaikat... 'Ga janji ya Mas Kris. Tapi saya usahakan deh."
Kadang saya sendiri berharap bahwa setiap orang yang biasa baik pada saya akan seterusnya baik hati dan janganlah dia berubah menjadi jahat. Memang baiknya kita hanya berharap pada Tuhan.. Amien.
temanku, Mo Sety dipersilakan Romo Paroki untuk mempersembahkan misa, sebelum berangkat studi S3 di Roma.
Bagi saya, bagian menarik dari tiap misa adalah kotbahnya. Bagian2 lainnya adalah sekedar ritual yang tiap periode bisa sedikit diedit sana dan sini tergantung siapa Komisi liturginya.
Nah dalam misa itu, Mo Sety cerita tentang anekdot yang saya masih ingat sampai sekarang.
"Suatu ketika di sebuah kapal laut, orang-orang berebut berdesakan ingin melihat pemandangan laut dari atas dek. Termasuk di antaranya, seorang Ibu yang menggendong bayinya. Tiba-tiba karena desakan dari penumpang yang terlalu kuat, bayi itu terjatuh ke laut... Lalu Kapten Kapal mengumumkan: "Siapa yang berani menolong bayi itu akan diberi hadiah". Tapi ditunggu-tunggu tidak ada yang menceburkan diri, sampai kemudian seorang Kakek menceburkan diri ke laut dan menyelamatkan bayi itu. Ketika sampai kembali di atas kapal dan orang-orang berebut memberi selamat pada si Kakek, tapi si Kakek malah berkata,
"Siapa tadi yang dorong-dorong gue sampai tercebur ke laut??"
Yang mau disampaikan... :) adalah bahwa dalam kesusahan kita masih bisa menolong orang lain...
Tapi mungkinkah kita berbuat baik pada orang yang pernah berbuat jahat kepada kita? Jangankan berbuat baik, kadang kalau sedang merasa susah pun rasanya saya ingin semua orang memperhatikan saya.... hihihi... lalu tanya-tanya:
"Apakah kamu masih sedih Inge?"
Padahal ga penting ya hehehe..
Jadi sungguh sulit ajaran Yesus ini:
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Mat 5: 39)
Dialog saya dengan Mas Kris (panggilan saya untuk Yesus Kristus):
"Kalau ditampar sebelah aja udah sakit masak mesti kasih sebelah lagi, Mas, tambah sakit dong... hiks.. suilitnyaaa...Klo bisa saya hanya ingin berbaik hati pada orang baik sama saya aja... lebih gampang, Mas Kris, hehehe"
"Mengapa Mas Kris ingin saya jadi orang baik terus? Kok susah banget sih... Manusia 'kan ada sisi baik dan jahatnya, Mas Kris 'ngerti kan. Dan lagi saya 'kan bukan malaikat... 'Ga janji ya Mas Kris. Tapi saya usahakan deh."
Kadang saya sendiri berharap bahwa setiap orang yang biasa baik pada saya akan seterusnya baik hati dan janganlah dia berubah menjadi jahat. Memang baiknya kita hanya berharap pada Tuhan.. Amien.
Komentar