Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Titik Balik Yang Bahagia

"Saya tidak akan merokok lagi, 11 Februari 2011." "Apa itu?" "Lho itu status twitter kamu sendiri" "Lho, aku pernah menulis seperti itu?" "Kamu lupa ya?" Dika tertawa geli. Giginya dan bibirnya yang saingan hitamnya malah membuatku takut. Itu tanda dia tidak pernah berhenti merokok. Bahkan setelah 8 tahun kemudian. Batuknya membuatku semakin takut. Batuknya malahan berhenti ketika dia menghisap batang beracun itu dalam dalam. "Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu mau bilang rokok itu memperpendek usia kan?" "Apa teori itu sudah terbantahkan?" "Umur itu di tangan Tuhan, bukan di tangan pemilik pabrik rokok." "Semua perokok berat akan bilang begitu." Lama setelah percakapan itu aku tidak mendengar kabar tentang Dika. Sampai suatu ketika aku berkunjung ke Dharmais, aku melihat dia berdebat dengan pegawai medis. Tampilannya berbeda, lebih segar dan bersemangat. Rupanya dia ketahuan sedang menawarkan

Cacimu Basi

Cacimu basi "Tiada pantas kau berada Tiada kau sadar diri Hai, linglung Loyonya dikejar beban" Cacimu basi... "Tak kau mengerti si malang Maumu memuja sang ada" Cacinya memang basi, Tuan Kupinta-Mu rejeki Kumohon-Mu ganjaran Upah tulus hati  Tuhanku lihat sendiri Kumohon jalan-Mu Jika Kau berkenan Letihnya... Sana tumpul Sini tajam Monster tersesat di antara gerombolan priyayi Belati tergenggam di balik punggungnya Dan kau terlena terkena Kau pikir hanya kau yang bisa menusuk sekenanya? Jakarta, 20 Juli 2020