Langsung ke konten utama

Memanfaatkan Waktu

Hai teman-teman sedang apakah saat ini? :) Sedang santai? Inikah cara kamu memanfaatkan waktu luang? Dengan browsing? Maaf, harusnya saya tanya sebelumnya, apakah kamu punya waktu luang? Saya yakin beberapa akan mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai waktu luang. Beberapa bahkan mengatakan "kalau bisa waktu 24 jam sehari harus ditambah."

Saya termasuk golongan yang terakhir. Bukan bermaksud untuk bilang bahwa saya orang yang paling sibuk di dunia, karena pikiran itu cuma sesaat saja, ketika saya sedang ditimbun pekerjaan transkrip yang harus saya kerjakan di kala week end. Jadi kalau orang lain liburan, saya justru kerja di kala week end. Tapi semua itu saya syukuri sebagai suatu kepercayaan dan rasa berharga bahwa saya bisa membantu orang lain.

Apakah saya sebaliknya merasa tidak berharga atau bingung ketika tidak ada side job di kala week end? Yang paling berasa itu pundi-pundi rekening di bank, sih, hehehe... Tapi itu saya nikmati sebagai dinamika hidup saja, meski saya juga cek klien saya tentang kualifikasi pekerjaan saya, apakah masih okay dan sebagainya. 

Selain istilah memanfaatkan waktu, apakah istilah mengatur waktu itu suatu pemahaman yang salah? Apakah sebaliknya istilah membuang waktu juga pemahaman yang salah? Mungkin sebaiknya kita memahami mengapa istilah itu muncul.

Waktu itu erat kaitannya dengan sejarah. Tapi kalau ada yang bilang bahwa sejarah itu diulang, mungkin bukan seperti itu mutlak artinya, karena pada dasarnya manfaat orang belajar sejarah adalah agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Jadi, kenapa sih orang perlu memanfaatkan waktu?

Hidup cuma sekali
Semua orang juga tahu kalau hidup cuma sekali, hehehehe,,, kecuali bagi mereka yang percaya  reinkarnasi, toh pada kehidupan keduanya ia menjadi mahluk yang berbeda. Pentingnya hidup adalah cuma sekali adalah bahwa adalah penuhnya kesadaran bahwa you live due to a reason. Mungkin dirimu bukan pusat dunia, tapi minimal pasti dirimu bisa memberi hidup pada lingkungan yang terdekat. Lingkungan sebelah mana? Pertanyaan itu kembali padamu. 

Waktu adalah pengingat sejati
Seiring perkembangan jaman dan pertambahan umur entah mengapa saya menjadi semakin pelupa kalau saya tidak membuat reminder, ya?! Padahal dulu sejak kelas II SD, ketika saya belum punya smartphone, saya cukup menuliskan jadwal harian saya di buku dan menaatinya dengan patuh, jam berapa saya harus bangun, ajaib, tubuh pun punya alarm, jam berapa harus mandi, belajar dan sebagainya. Meskipun pada waktu itu Ibu Guru saya di kelas tidak percaya saya sudah memulai kebiasaan itu sejak kelas II SD. Jadi, sesungguhnya waktu itu adalah pengingat sejati dan bukannya smartphone.

Seorang teman menulis buku Time is More Valuable than Money. Saya setuju. Karena pada dasarnya disadari atau tidak semua orang menginvestasikan apa yang dilakukan sekarang untuk apa yang bisa dituainya di masa depan, seperti mendapatkan hal sekarang yang merupakan akibat dari masa lalunya. Implementasi dari itu, saya malah sempat menjadi reaktif, cenderung nggak sabaran. Padahal untuk memanfaatkan waktu kita perlu mensiasatinya dengan kreatif. Seperti misalnya daripada stress melihat jalanan macet dari dalam bis, saya memilih duduk di tempat terang, membaca sambil mendengar musik.

Jadi benarkah waktu itu bisa diatur dan dibuang?

Bagi saya yang tepat dalam soal memanfaatkan waktu adalah melakukan apa dan bagaimana caranya.

Melakukan apa
Apa yang harus kita lakukan di suatu waktu supaya tidak menyesal sendiri nantinya? Saya sadar bahwa ketergantungan saya akan reminder adalah karena kondisi bahwa saya harus melakukan hal tersebut nanti bukan sekarang karena jika dilakukan sekarang itu tidak tepat. Misalnya ketika saya ingat bahwa besok saya harus mengingatkan teman kantor untuk mengirimkan dokumen, misalnya.

Bagaimana caranya
Seperti saya yang tidak lagi bad mood ketika macet luar biasa dan terlalu boros untuk gaji saya jika memakai jasa ojek, saya mensiasati waktu atau mengkondisikan diri saya agar dapat menikmati waktu bermacet ria tersebut. Duduk di tempat terang, membaca buku sambil mendengar musik. Saya tidak perlu melihat keluar dan mendengar kebisingan macet luar binasa tersebut. 

Bagaimana teman-teman? :) Semoga tulisan saya bermanfaat seperti kita selalu memanfaatkan waktu.

Komentar