Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2006

Ada Cowok Nggak?

Handukwati sedang konser kamar mandi. Lagu-lagu yang banyak cengkoknya itu jadi terdengar sepoi-sepoi, tertutup sedikit suara hujan di luar. Suasana sore ini masih ditambah suara alto penyiar berita di TV: gempa di Maluku. Di perbatasan Jakarta-Bandung, Jalan tol Cipularang ditutup, sementara para pekerja yang bertugas sibuk menambal dengan semen (?!) meski masalah sebenarnya adalah bagaimana mendirikan konstruksi bangunan di tanah gambut. Ini bukan kejadian yang pertama kalinya, banyak orang sudah tahu. Suara kran berhenti berikut konsernya. Krieeet. "Ada cowok nggak?" aba-aba tuan putri mau keluar kamar mandi. "Nggak ada," refleks kami menoleh ke ruang tamu sebelum menjawab. Posisi duduk kami di ruang tv membelakangi ruang tamu. Kadang-kadang kalau aku yang selesai mandi, aba-aba itu kutambah,"Ada aja deeeeeh." Atau kalau kebagian jawab, "Ada, di luar." Setelah kuperhatikan sekarang pacar si Selfish juga lebih toleran, lebih refleks dan sukarel

Tukang Ojek Langganan

Hujan deras. AC di ruangan sekretaris Staf Tetap tambah dingin. Untung habis makan malam kantin badan tetap hangat. Soal untuk Self Assessment SPO baru sampai nomor sekian, dan mata sudah sangat mengantuk. Centilwati sudah membereskan meja, "Ayo pulang" Yuk, aku juga bersiap menutup buku Test Bank dan memasukkan barang -barang ke dalam lemari, termasuk pesawat telpon, tissue, dan kalender. Masuk pintu depan, Mercedez masih berdiri depan pintu mengantar sang kekasih tercinta. "Mbak tadi dicari Mas" "Jam berapa ke sini tadi?" "Jam tujuh deh" "Mbak tadi dicari tukang ojek langganannya" Info Girl langsung menyambut, begitu aku masuk pintu depan. Mercedez menahan tawa. "Bener kok tadi dia bilang begitu," kata Info Girl dengan mimik serius. "Tukang ojek pribadi ....kali" tukasku setengah senyum. "Adeeeek," setengah berseru Pavarotti Female melotot.