Langsung ke konten utama

Komunitas Homogen

Homo bukan konotasi negatif lho. Secara denotatif homo artinya sama dan gen atau gender. Arti lengkapnya gender yang sama.

Kalau dihitung-hitung sudah 3 (tiga) kali nih saya tinggal di komunitas homogen. Pertama di SMA, kedua ketika kuliah, ketiga, sekarang ini, di kantor yang paling ganteng ya, cuma owner-nya.

Bosen? Pastilah. Malah ada teman saya yang bilang,
"Oh, loe kelamaan di komunitas homogen, ya? Pantesan loe kayak gitu."

Bingung kan, maksudnya apa 'kayak gitu'? Nggak jelas.

Tapi rata-rata teman yang lain bilang: mereka yang lulus dari komunitas ini akan jadi wanita yang mandiri, berani, tahan banting dan percaya diri. Sebenarnya saya mau menambahkan kata cuek, tapi ada teman yang mengasumsikan cuek dengan berbusana sekedarnya. Bukan itu maksud saya. Saya mau bilang lulusan komunitas homogen itu cuek karena nggak terlalu pusing dengan omongan orang karena mereka sudah tahu pasti dengan apa yang mau mereka capai dan yakini. Begitu.

Sebenarnya saya sempat kuatir dengan perkembangan diri saya di awal SMA. Kuatir jadi labil dan sebagainya, karena jarang berinteraksi dengan pria. Lalu ada juga rekan yang menakuti bahwa ada kemungkinan saya jadi lesbian. Tetapi justru setelah saya bergaul dengan teman-teman lesbian saya tahu bahwa orientasi seksual tidak bisa dipaksakan, dan orientasi seksual saya masih hetero seksual.

Berteman dengan sesama perempuan justru mempermudah kita berkaca diri. Dan membuat saya semakin menyadari sesama perempuan, bagaimana menjadi perempuan dan mengukur apakah sudah cukup perempuan. Nyatanya saya masih belajar bagaimana harus menjadi perempuan yang kompleks. Jadi hampir 7 (tujuh) tahun hidup di komunitas homogen sangat berguna dalam perkembangan diri saya. Teman perempuan itu luar biasa. :)

Komentar