Langsung ke konten utama

32 tahun Bertetangga


"Saya sedang cari rumah yang ada suara bayinya," kata ibu muda itu tertawa, dan mengelus kepalaku, masih bayi, dalam gendongan ibu asli Tegal, tetangga kami. Ibu muda yang ternyata tinggal tepat di seberang rumah kami, akhirnya mampir ke rumah berkenalan dengan ibuku, sebagai penghuni yang lebih lama tinggal di gang itu. Besoknya, kiriman perlengkapan bayi mulai dari baju2 dan perlengkapan mandi datang, semua untukku. Rupanya hadiah kelahiran putri pertamanya yang saat itu berusia 2 tahun masih utuh, tidak semua dipakainya, dan semua untukku. Aku dan adik2 memanggil dia Bude.

32 tahun kemudian

rrrrriiiinnng...
Kepalaku masih pusing, tadi siang dokter kantor mengukur tensiku 80/50. Mungkin akibat 2 hari sekali menginap di RS, yg otomatis ga tidur. Hari ini tepat Kanjeng Rama pulang.
"Ing, Bude mau ukur tensi kamu, katanya tadi muntah2 ya?!"
"Bagus kok, 110/80... udah minum obat?"
"Sudah Bude"
Besoknya, Bude datang, menemui Kanjeng Ratu,
"Mbakyu, Mbakyu kan banyak keperluannya, " sembari bicara begitu, dia menggenggamkan amplop di tangan ibuku"
"Ibuuuuu," Kanjeng Rama memanggil dari kamar.

Komentar

Qoenang-Qoenang mengatakan…
Bude sedang sakit... kanker genas di ovariumnya... Semoga Bude cepat sembuh.