Langsung ke konten utama

Sidang Susila

Akhirnya Porn Bill diberi tempat :( Ijinkan saya mengutip apa yang ditulis Martin Handoko dalam bukunya, MOTIVASI Daya Penggerak Perilaku, Kanisius, Jakarta: 1992.


Tujuan perbuatan seks menjadi sangat khusus dalam arti tidak lagi tertuju pada
sembarang orang berjenis kelamin (tidak dipermasalahkan yang sama atau yang
berbeda) melainkan kepada orang tertentu. Inilah perbedaan motif seks pada
manusia dan pada binatang.
Saya ingat seorang pastor yang mendukung anti RUU Porno (dan tidak mendukung pornografi) yang bilang, "Sebagai laki-laki saya malu dengan adanya RUU ini. Karena seakan-akan saya sebagai laki-laki tidak dapat memanage syahwat, dan malah menyalahkan 'obyek seksual'." Jika bisa, biar pikiran manusia yang dipenjara, karena pikiran manusia itu tidak dapat dibatasi, bahkan seringnya liar... Tergantung pilihan mereka, mau mencipta atau merusak?

Kick Andy dalam episodenya yang menampilkan band legendaris Koes Plus, bilang, "Kalau seniman dipenjara, lahirlah lagu, tulisan dan karya2 seni." Saya membayangkan apa yang akan dilakukan AMROZI cs jika mereka bisa telepati dengan jaringannya menyusun rencana peledakan baru,

Tulis Martin Handoko lagi:
Motif seks tidak berdiri sendiri, tapi bergabung dengan motif lain misalnya: dorongan bekerja sama.

Jadi hasrat seks itu manusiawi jika kita bisa menempatkannya. Yang memuliakan atau menajiskan manusia itu adalah perbuatannya sendiri.

THE END..

Komentar