Untuk aku dan kamu yang aku pedulikan:
Kalau kita ingat lagi kapan kita dibaptis, terutama bagi mereka yang masih bayi, mungkin akan bilang, "yah, saya jadi Katholik karena kebetulan lahir di keluarga Katholik..." Lalu apakah kita akan bilang pilihan iman kita bukanlah pilihan secara sadar?
"Apakah aku sungguh Katholik?"
"Apakah aku sungguh Katholik?"
"Apakah karena kelemahan aku boleh berkilah aku hanya sungguh manusia?"
Do we really find our God in all things?
Dalam kamu dan dalam aku juga?
Dalam hidup aku dan hidup kamu juga?
Dalam pilihan kamu sendiri juga?
Dalam pilihan aku sendiri juga?
In God's owned decision?
Pondok Petir, 3 Juli 2020
Komentar