Tetes Embun
Nihil Obstaat: Andreas Setyawan, SJ
Ketekunan
Kamis, 26 Januari 2023
2 Tim 1: 1-8, Tit 1: 1-5, Mzm 96: 1-2a.2b-3.7-8a.10, Luk 10:1-9
Sobat Katolikana, hari ini kita mengenang lagi, keteladanan dua murid kesayangan Paulus yaitu Timotius dan Titus. Timotius dikenal sebagai murid yang taat kepada gurunya dan sebagai martir dia wafat karena dilempari batu oleh orang-orang yang tidak percaya pada Kristus. Sementara Titus dikenal sebagai seorang yang taat peraturan, menolong dengan serius, berani menghadapi banyak tantangan dan mampu menjadi organisatoris handal. Kedua santo ini mendapatkan tugas perutusan yang tidak mudah dan tidak enak. Namun keteguhan dalam menjalankan perintah dari sang guru demikian kuat, terbentuk dari pendidikan di masa tumbuh mereka di dalam keluarga. Sehingga kepatuhan mereka itu, yang dihasilkan dari kesetiaan, kedisiplinan, perencanaan, ketekunan dan keteraturan, menghalau rasa takut mereka.
Sobat Katolikana, di awal tahun ini, kita mulai lagi merancang rencana demi mewujudkan cita-cita kita. Perencanaan itu penting, karena menjadi rentang penjabaran atas waktu demi waktu, dan detil pengorganisasian, dari kondisi sekarang yang apa adanya, menuju kondisi yang ideal. Dengan berkat Tuhan, kita dapat mengevaluasi lagi kejadian tahun sebelumnya untuk jadi pribadi yang lebih baik. Kadang timbul rasa tidak sabar, ketika kita berproses. Namun tanpa menyelesaikan apa yang sudah kita mulai, apakah mungkin kita bisa memahami apa yang Tuhan sediakan bagi hidup kita? Hanya ketekunan, setia menjalankan tugas demi tugas, yang bisa mengantarkan kita, sampai pada kebenaran.
Sobat Katolikana, kebenaran itu akan datang sendiri, ketika kita bertekun dalam menjalankan tugas-tugas kita. Kebenaran asalnya dari Allah, yang bisa jadi, ujungnya tidak sesuai dengan cita-cita kita sebelumnya, namun di sanalah jalan keselamatan yang khusus, bagi tiap orang.
Marilah berdoa:
Ya Bapa, kami bersyukur atas kelebihan juga kekurangan kami, karena dengan menyadari ketidaksempurnaan, kami sebagai murid Kristus, terpacu untuk terus belajar, dibentuk dengan benturan-benturan dalam hidup sehingga kami memahami kebenaran yang akan Kau tunjukkan. Dampingilah kami selalu sebagai murid-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Komentar