Nihil Obstat: Andreas Setyawan, SJ
Kemarin siang saya sempat adu argumen dengan boss yang tidak mau approve perpanjangan visa orang riset lapangan karena dia harus tinggal lebih lama di luar negeri karena sakit tipus dan covid. Menurutnya itu bukan tanggung jawab proyek ini. Akhirnya saya ingatkan lagi bahwa keberadaan dia di luar negeri sejak awal khusus untuk proyek ini. Tanpa kehadiran dia proyek ini tidak akan jalan, dan saya menawarkan untuk mengusulkan tambahan overhead cost karena perusahaan mesti membayar 20 persen dari nilai expense vendor luar negeri di mana tidak ada tax treaty antara dua negara. Saya juga mengacu pada pasal force major. UUD, ujung2nya duit.
Kejadian ini membuat saya ingat pesan pastor retret ketika saya masih belajar di SMP swasta Jakarta, "Ingatlah cuma ada 2 kehendak dalam hidupmu, kehendakmu manusia dan kehendak Tuhan." Di situasi pandemi ini sekeliling saya sudah beberapa orang positif covid dan kantor semakin sepi dan tentunya mereka yang sedang sakit bukan berarti mereka yang lalai dengan protokol kesehatan. Kalau pun mereka bertanya mengapa, siapa yang bisa menjawab?
Di manakah batasan kapan mengandalkan diri sendiri dan Tuhan? Ini bukan pertanyaan seakan siapa yang tugas shift 1 dan shift 2, ganti2an sesuai instruksi boss di kantor, namun justru mengingatkan diri sendiri bahwa tanpa mencari lebih dulu apa kehendak Tuhan dalam setiap karya kita, we will get lost. Lalu kita tergoda menyalahkan pihak yang pokoknya selain diri sendiri. Kalau sudah begini hidup kita akan penuh dengan keluhan, selalu merasa jadi korban tanpa aktif mencari solusi dan bisa-bisa semangat belajar di university of life pun seketika hilang.
Marilah bersama kita berdoa mohon selalu penyertaan Tuhan dalam tugas2 kita bahkan dalam situasi sulit yang sepertinya tidak ada jalan keluar khususnya dalam masa pandemi yang varian virusnya berganti-ganti. Amin.
Kalender Liturgj:
Peringatan fakultatif
Ketujuh Sdr Suci Pendiri Tarekat Hamba-hamba SP. Maria
Yak. 2:1-9; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7; Mrk. 8:27-33.
BcO 2Tes 1:1-12
Warna Liturgi Hijau
Komentar