Kata RA Kartini "Setia membutuhkan pengorbanan yang
besar, bahkan lebih dalam dari cinta."
Saya setuju kalau semboyan itu
diterapkan bukan pada orang yang tidak setia. Karena saya sempat heran, untuk
apa setia pada orang yang tidak setia? Harusnya, jika Yesus memilih setia pada
kondisi tertentu saja, Yudas Iskariot sudah diusir seperti di sinetron. Yesus
tahu yang akan terjadi, hal yang pahit bagi-Nya di masa depan, tapi tetap setia
pada proses.
Di kelas pendidikan formal atau di sanggar musik, tari
atau bahasa yang pernah saya ikuti, tidak jarang guru kami jadi cerewet
mengingatkan berkali-kali kalau ada yg salah lebih dari sekali. Sebagai murid
yang setia, kita akan terus mendengarkan, sebagai guru yang setia ia akan sabar
menegur.
Marilah kita tetap setia seperti antara guru dan murid,
terhadap sesama kita dan Tuhan.
BcO Yer. 15:10-21
Nihil Obstaat: A. Setyawan, SJ
Komentar