"Merdeka atau Mati!" dulu para pejuang kemerdekaan menjadikan seruan itu sebagai semangat juang.. Setelah sekarang merdeka, apakah semboyan semangat juang kita? Bukankah semenjak lahir kita telah menjadi manusia yang merdeka? Kita ingin merdeka seperti apa? Bebas seperti burung terbang ke angkasa (simak lagu Donna Donna yang sempat dilarang pada masa penjajahan) ? Atau menerima keadaan merdeka sebagai manusia dengan batasan peranan dan nilai-nilai yang harus terus dibawanya? Mari temukan dulu arti merdeka...
Dari hasil search engine tentang arti merdeka, ternyata kebanyakan orang sama seperti saya, sama2 mempertanyakan arti merdeka... :)
Seorang filsuf mengandaikan kemerdekaan seperti senar gitar yang dapat bersuara merdu, justru ketika kedua ujung diikat sedemikian rupa sehingga satu senar dengan lainnya punya nada yang berbeda-beda. Apakah kemerdekaan itu harus ada batasannya?
Atau, apakah merdeka identik dengan bahagia, kemakmuran dan kemajuan? Dulu saat masih terjajah, tidak banyak kesempatan untuk bersekolah, makan enak, dan tidur enak. Apa bedanya dengan sekarang? Apakah kita sudah banyak bersyukur dengan kondisi bangsa saat ini?
Fenomena kemerdekaan yang aneh menurut saya adalah saat hidup kita tergantung pada orang lain, lalu kita merasa bahagia karenanya. Seperti masyarakat Papua dewasa ini, atau kondisi kekayaan alam Indonesia yang banyak dimiliki orang asing, misalnya.
Merdeka artinya bebas dari inferioritas untuk visi hidup jangka panjang...
Konsekuensinya:
Seperti syair Donna Donna : "why don't we have wings to fly with?" Sekali lagi mengutip pendapat psikolog Ratih Andjayani Ibrahim: Kondisi ketidakberdayaan mungkin saja timbul dari dalam diri karena keengganan untuk melawan.. Usahakan diri kita MERDEKA SAMPAI MATI kalau begitu.
Betulkan saya kalau salah...
Dari hasil search engine tentang arti merdeka, ternyata kebanyakan orang sama seperti saya, sama2 mempertanyakan arti merdeka... :)
Seorang filsuf mengandaikan kemerdekaan seperti senar gitar yang dapat bersuara merdu, justru ketika kedua ujung diikat sedemikian rupa sehingga satu senar dengan lainnya punya nada yang berbeda-beda. Apakah kemerdekaan itu harus ada batasannya?
Atau, apakah merdeka identik dengan bahagia, kemakmuran dan kemajuan? Dulu saat masih terjajah, tidak banyak kesempatan untuk bersekolah, makan enak, dan tidur enak. Apa bedanya dengan sekarang? Apakah kita sudah banyak bersyukur dengan kondisi bangsa saat ini?
Fenomena kemerdekaan yang aneh menurut saya adalah saat hidup kita tergantung pada orang lain, lalu kita merasa bahagia karenanya. Seperti masyarakat Papua dewasa ini, atau kondisi kekayaan alam Indonesia yang banyak dimiliki orang asing, misalnya.
Merdeka artinya bebas dari inferioritas untuk visi hidup jangka panjang...
Konsekuensinya:
- Tentukan nasib sendiri, jangan biarkan orang lain yang berpikir dan bertindak untuk keuntungan kita (katanya lho bukan kata kita).
- Ciptakan mentalitas untuk maju dan berkembang, jangan lagi sebatas memberantas lapar dan haus. Tapi kondisi ini hanya tercipta kalau tidak ada lagi kekerasan struktural penyebab kemiskinan , hiks...
Seperti syair Donna Donna : "why don't we have wings to fly with?" Sekali lagi mengutip pendapat psikolog Ratih Andjayani Ibrahim: Kondisi ketidakberdayaan mungkin saja timbul dari dalam diri karena keengganan untuk melawan.. Usahakan diri kita MERDEKA SAMPAI MATI kalau begitu.
Betulkan saya kalau salah...
Komentar