Langsung ke konten utama

Cipiki Cipika

Bangun pagi, ada rencana mau dateng ke misa pernikahan temen: jam 8 pagi. Kemarin masih sempat berdebat sama Mas: serba nggak mungkin, pertama kepagian, kedua jauh banget di Kranji, Bekasi. Tapi ya, sebenarnya yang nggak mungkin itu: bangun paginya, he..he...Roomate sempat terheran-heran, kenapa bangun2 aku langsung ambil dan buka peta, belum sikat gigi apa lagi mandi.

"Emang misanya jam berapa Mbak?"

"Jam 8 pagi"

"Hah?!"

Di peta itu ada lurusan jalan Pemuda, nama jalan yang aku kenal, abis itu aku nggak bisa bayangin lagi tepatnya arahnya dan dimana. Nanti aja biar si Mas yang kira2. Aku tandai aja halaman petanya srreeeerrt di 58. Huaaahhhm, masih ngantuk nih, antisipasinya cepet2 mandi, untung hari Sabtu ini banyak yang libur.

Buka lemari, sperti janjian kemarin, mau pakai baju warna peach, kebaya yang baru sebulan lalu selesai dijahit Pak Kumis, bahan dari Ibu. Aku ambil sekalian sama bustiernya. Tambah gendut nggak ya? Kalau iya kan melendung di sana-sini: males. Bawahannya celana item, sepatu pantovel item dan kaus kaki item: kelihatannya nanti ada yang protes.

Buka aksesoris box, ketemu anting boho yang kemarin dikasih mahasiswa S1 sepulang dia dari proyek WTO di Srilanka. Nggak jauh beda modelnya sama anting2 boho lainnya, tapi bentuknya lebih ramping dan warnanya nggak terlalu mencolok. Apa lagi ya? Lipstik, pensil alis, maskara, blush on, bedak, kuas, "Pinjem sisir dong", yang terakhir ini yang paling sering ilang.

Sepanjang jalan 3 kali buka peta, satu kali tanya orang, mastiin jalan. Sampai sana kepagian, tidak ada tanda kehidupan kecuali gereja yg terbuka dan kursi2 yang ditata rapi..

"Yudho jadi nikah nggak nih?" tanyaku setengah becanda. Telpon temen2 yg lain, yang jawab Veronika.

"Coba telpon Busono!" kataku cepat2.

"Hah, masa telpon mantennya seh?' kata Mas tersadar setelah pencet nomor si manten pria.

Nggak lama ada rombongan datang, menyusul manten, tapi ya bener perkiraanku, nggak jadi jam 8. Jadilah beliau nikah, "Oooh, Busono sukanya sama yang imut2 ya," komentarku seadanya. Mas sempet menitikan air mata: selalu ingat temen jaman susah. Uniknya pas acara sungkeman, yg ada cipiki-cipika (cium pipi kiri dan kanan) aja, nggak pake sungkem...

Komentar