Langsung ke konten utama

Kemudahan Jangka Panjang

Saya ingat jelas cerita ilustrasi yang pernah ada di dalam buku Vademekum Wartawan, yang intinya mau menggambarkan bahwa orang pintar itu adalah orang yang membuat segala sesuatunya mudah dan bukan membuat suatu sulit jadi semakin njelimet.

Saya sempat menganggap bahwa tangga berputar-putar yang dibuat pemda untuk fasilitas transportasi busway itu buang uang dan buang tenaga. Kalau memang mau mengakomodir kebutuhan penyandang cacat, hal ini tampak inkonsisten karena saat keluar busway, konstruksi halte dibuat tidak sejajar sehingga kursi roda sulit untuk bergerak.

Mungkin kebanyakan orang senang hal yang serba mudah, tapi fasilitas mempersulit prakteknya. Contoh lain lagi, adalah terminal percontohan BLok M, fungsi yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana mestinya karena kebiasaan lama orang-orang untuk siapa cepat dia dapat tidak berubah.

Apakah orang Indonesia itu lambat untuk berubah, belajar dan semakin beradab? Budaya instant membuat orang menciptakan kepraktisan, kemudahan, tapi alangkah idealnya jika mereka juga mau berpikir panjang, menciptakan inovasi untuk kemudahan jangka panjang, dan tidak melupakan nilai-nilai lain yang juga penting.

Komentar