Langsung ke konten utama

Benarkah Kulit Putih punya Nilai Lebih?

Mungkin ga cuma pria, wanita pun suka melihat yang indah atau cantik, mungkin karena terlebih kami ini makhluk estetika :P. Dengan nilai estetika yang saya punya, saya masih belum bisa menyimpulkan apakah ukuran yang saya pakai selama ini adalah keaslian pikiran saya ataukah karena hasil hipnotis indsutri kecantikan.

Saat saya sampai di halte bis menuju Blok M, seorang ce' cantik sedang diapit duduk oleh dua pria. Kalau boleh langsung beri penilaian pembedaan kelas, yang dua orang di kiri kanan pastinya hanyalah dua orang masokis-beautiful ladies... Dan dugaan saya terbukti karena sang ce' tidak menoleh sedikit pun kepada mas2 jaket hitam itu, meski dia dipandangi lekat-lekat. Dia putih, rambutnya sebahu, bibirnya merah, dan manies tentunya... Rupanya kami sama2 menunggu bus yang jumlahnya hanya satu dua itu. Hanya beda tujuan.

Sempat Oprah Show menampilkan film dokumenter yang dibuat seorang remaja AS: kenyataan bahwa kebanyakan orang, baik yang berkulit putih dan hitam, menilai kulit putih adalah lebih cantik atau berkelas. Simulasinya ditunjukkan dengan menampikan satu orang anak kulit hitam dan putih. Saat mereka diberi 2 boneka, satu kulit hitam dan satu kulit putih, mereka sama-sama menyukai hanya satu: boneka kulit putih. Selain itu, saat wawancara dengan beberapa remaja kulit hitam, mereka pun mengakui bahwa mereka tidak percaya diri dengan keadaan kulit mereka yang hitam (negro). Selain rasa itu timbul dari dalam internal diri mereka, di tempat mereka tinggal pun, masyarakat mengolok mereka yang berkulit hitam.

Sementara industri kecantikan berlomba menghipnotis orang untuk memutihkan kulit, saya selalu pikir, apa alasan saya memutihkan kulit? Tapi pandangan bahwa putih itu punya nilai lebih sudah melanda hampir tiap orang. Suami saya sendiri mengakui bahwa kulit putih itu punya nilai lebih:P. Dan saya harus mengakui bahwa ce' putih tadi pastinya lebih cantik dari saya, meski sangsi apakah saya sudah ikut terhipnotis juga dengan banyaknya iklan di tevisi tentang memutihkan kulit dan saya tonton hampir tiap hari. Karena saya pikir saya akan lebih cantik kalau saya seputih dia (ngiri).

Apakah selera kebanyakan orang tentang kecantikan sudah hampir seragam? Dan apakah ini akibat hegemoni industri kecantikan? Mungkin, akhirnya selera kita hampir seperti saat awal jatuh cinta, unexplained....

Komentar