Handukwati sedang konser kamar mandi. Lagu-lagu yang banyak cengkoknya itu jadi terdengar sepoi-sepoi, tertutup sedikit suara hujan di luar. Suasana sore ini masih ditambah suara alto penyiar berita di TV: gempa di Maluku. Di perbatasan Jakarta-Bandung, Jalan tol Cipularang ditutup, sementara para pekerja yang bertugas sibuk menambal dengan semen (?!) meski masalah sebenarnya adalah bagaimana mendirikan konstruksi bangunan di tanah gambut. Ini bukan kejadian yang pertama kalinya, banyak orang sudah tahu. Suara kran berhenti berikut konsernya. Krieeet. "Ada cowok nggak?" aba-aba tuan putri mau keluar kamar mandi. "Nggak ada," refleks kami menoleh ke ruang tamu sebelum menjawab. Posisi duduk kami di ruang tv membelakangi ruang tamu. Kadang-kadang kalau aku yang selesai mandi, aba-aba itu kutambah,"Ada aja deeeeeh." Atau kalau kebagian jawab, "Ada, di luar." Setelah kuperhatikan sekarang pacar si Selfish juga lebih toleran, lebih refleks dan sukarel...
We are on a journey but sometimes seem to have lost our way and we need a bridge. To have fragile or strong bridge depending on the man effort to maintain it. Not patronizing. Not a personal indulgence. Not disrupt the private and the public. Take the universal values that can be owned.