Langsung ke konten utama

Puncak Pesta Pelindung Paroki

Puncak Pesta Pelindung Paroki

Berita Sepekan, Minggu, 7 September 1997

Sabtu siang tanggal 23 Agustus yang lalu, Santa pergi ke gerja untuk bertemu dengan sahabatnya. Sesampainya di sana, santa sempat bingung melihat ada panggung di depan pohon beringin. “ Ada apa ya? Besar amat panggungnya!” Di atas panggung juga terlihat berbagai kesibukan. Muda-mudi sedang asyik mendekor panggung, mulai dari menata lighting, membuat tulisan dan menata sound system. Santa mengahampiri santo kakaknya yang terlihat berada di antara salah satu mudika itu, “Mas ada acara apa, sih?” Sambil menata meja, santo menjawab:” baca dong tulisan di sana!” Santo menunjuk tulisan berwarna kuning spot light di atas layar biru. Santa berujar:”Malam gembira 52 tahun Negeriku dan Pesta Pelindung Parokiku. Oooh... jadi nanti malam ada ramai-ramai ya Mas?” sambil menggeser-geser letak kursi Santo berucap, “Ya, malam ini adalah puncak acara Pesta Paroki kita. Juara-juara POSENI dan FESPARAWI Paroki diundang untuk menerima hadiah yang disediakan oleh Panitia.” Tak lama kemudian, sebuah mobil Kijang m,emasuki halaman Gereja. Beberpa pemuda segera turun berlompatan dan membawa piala-piala serta hadiah-hadiah yang sudah dibungkus rapi. Santa pun tergerak untuk membantu mereka. Saat mereka menyusun hadiah-hadiah di meja, santa teringat kembali saat-saat berlangsungnya kegiatan PORSENI.

Santa teringat peristiwa-peristiwa beberapa bulan lalu. Hari itu,Sabtu 10 Mei ssat santa mealngkah memasuki halaman gereja untukmengikuti misa sore, di depan Mading dilihatnya beberpa Mudika duduk di belakang meja bertuliskan: Pendaftaran PORSENI. “waah..., lombanya apa saja, Mas?” tanya santa. Namun suaranya tenggelam di antara anak-anak kecil yang ribut didaftar. “Mbak saya mau daftar puisi ya, eh gambar juga. Tapi saya mau ikut lomba gebug bantal dan lempar lidi, cerdas cermat KKS juga saya mau ikut, boleh nggak Mbak?” Mbak Panitia itu dengan sabar menjawab:”Boleh-boleh, tapi antri ya.” Akhirnya pada tanggal 8 Juni PORSENI dibuka secara resmi oleh Romo Tarigan, Moderator Mudika pada saat itu. Sementara itu Lomba Gambar dilangsungkan di Aula atas, kemudian berlanjut pertandingan sepak bola di lapangan Blok S. Danmuali saat itu setiap lomba dan pertandingan dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu. Ada Volley, Basket, Catur, Gaple, Puisi, Modern Dance, Akustik, Memasak Nasi Goreng, Tarik Tambang dll. PORSENI tahun ini mendapat dukungan dari seluruh umat bahkan Romo Marto pun turut berpartisipasi dalam Lomba Memasak Nasi Goreng. Seru sekali deh waktu itu, hasil masakan dari para peserta ynag terdiri dari Bapak-bapak itu sungguh beraneka ragam. Ada yang keasinan, kepedasan dan ada yang mirip nasi goreng rebus (berlumuran minyak). Kocak sekali deh pokoknya!

“Ta, kamu tahu kan, dari 15 pertandingan yang diadakan, Lomba Tarik Tambang terpaksa dibatalkan,” kata Santo kepada adiknya. “Lho kenapa Mas?” “Soalnya ada salah seorang perserta yang terjatuh dan kepalanya terbentur lantai beton dan harus segera dilarikan ke Rumah sakit. Memang sih dari seluruh rangkaian kegiatan PORSENI ada suka dukanya. Sukanya ya kalau segala sesuatu bisa berjalan lancar sesuai rencana. Dukanya, kalau ada saja yang mengahambat jalannya acara. Seperti waktu Lomba Modern dance, walau juri sudah dikonfirmasikan sebelumnya, tetapi salah seorang juri berhalangan hadir karena mendadak sakit. Dan terpaksa panitia meminta kesediaan Romo Marto wakil dari penonton untuk menggenapi jumlah juri jadi 3 orang.”

Komentar