Pulang lebih telat dari biasanya, kami kebetulan bawa lunch box yang kelebihan. Bergegas kami menuju tempat biasa Pak Tua Penjual Minuman mangkal.....
Sayangnya dari jauh kami lihat beliau sudah menyantap nasi bungkus. Telat. Tapi begitu semakin dekat kami menyadari bahwa yang dia makan hanya nasi dengan alas pembungkus kertas nasi. Lauknya? Saya pastikan lagi dari jarak lebih dekat, tangannya sibuk memotong-motong atau tepatnya memetik daun-daunan mentah. Sambil tersenyum, Centil berikan lunch box itu, "Ini Pak, Buat buka." Dia ucapkan alhamdulilah. Sebenarnya kami mo lihat dia buka lunch box itu supaya dia tidak usah makan sawi mentah lagi. Tapi Centil bilang, "Jalan yuk, Mbak."
Saya toleh ke belakang dan saya lihat Pak Tua itu masih belum membuka lunch box yg kami bawa. Kenapa ya...?!
Komentar