Ting tong, begitu pintu lift terbuka dan sudah kelihatan meja receptionist di lantai satu, segera aku menuju finger scan. Biasa deh, perlu tenaga dalam untuk bisa absen di alat ini, padahal akurasinya sudah dikurangi 70 persen. Sementara resepsionis sudah siap dengan bolpen untuk pencatatan manual. "Ngelembur lagi, Pulse?" tanyaku. "Iya Mbak."
Flash back...
"Nge, tahu nggak si Miss Pulsa itu gajinya bisa dua jutaan loh sebulan, beda dikit udah sama dengan gaji gue dong?"kata Miss Dy, sekretaris direksi bag akademik waktu makan siang di depan ruang diskusi mahasiswa. Resepsionis kita yg seksi itu kita panggil Miss Pulsa, karena memang sangat addicted dengan pulsa, dalam sehari bisa habis 50 rebu.
"Gara-gara lemburan?"
"Iya-lah, orang hampir tiap hari trus ditambah hari Sabtu tiap minggu," kata Miss Bokep sekretaris bagian Case Centre.
"Ngomong-ngomong kok loe tahu kalau dia gajinya hampir sama dengan loe?" tanyaku sama Miss Dy.
"Dia bilang sama sebelahnya" kata Miss Dy.
Hua? Dia sendiri yang buat maklumat kesenjangan setoran sama teman seprofesinya.
Ck ck ck, speechless deh kita.
Terbayang wajah Arab teman kencannya yang menanti disms.
Mungkin budget pulsanya cukup tinggi menimbang....
Rrrrring "Inge, siang"
"Mbak, ini Pulsa, bahasa Inggrisnya penasaran apa seh?"
"Want to know-ajah..."
Komentar