Langsung ke konten utama

Mempersulit atau Mempermudah?

Motto orang Indonesia: kalau bisa dipersulit mengapa mesti dipermudah? Lihat aja tangga penyeberangan era bus way (jalurnya: bus way way), seperti lagu "Ular naga panjangnya bukan kepalang..." Masih untung (=prinsip orang Jawa yg kebanyakan jadi pejabat pemerintah), ada atepnya.

Skala prioritas, sejauh mana seh dipake oleh orang kerja? Kalau nggak bisa make skala prioritas, bener2 phuh menyulitkan kemajuan temennya...
Beep-beep, telpon ke bagian rumah tangga, "Rumah Sakit Jiwa di sini."
"Boleh pesen jarum suntik?"
"Apa, Centil?"
"Pak, pake mobil dong"
"Udah nulis di buku belum"
"Belum. Ini bule-nya baru bilang sekarang dia mau salad. Tolong anterin ke Pizza Hut dong Pak."
"Nggak bisa, ini ada yang kirim dokumen untuk tanda tangan kontrak di Sudirman."
"Kan bisa lewat Kwitang?!"
"Pokoknya nggak bisa."

Akhirnya dalam hitungan 30 menit, ditaruhlah salad di atas meja si bule.
"Pak Bajuri udah berangkat, Pak?" tanya Centil ke resepsionis.
"Belum."
NGAPAIN AJA, SEH?

Komentar