Langsung ke konten utama

Gereja Kapitalis Dunia

Rrrrt. SMS dari Koko,"Misa pertama di gereja Kapitalis Dunia, bsk jam brp?". Koko bukan warga gereja Kapitalis Dunia. Psst, aku sendiri mesti tanya orang rumah dulu, nih, udah lama nggak misa pagi di Kapitalis Dunia semenjak kos, " Jam tujuh", kata orang rumah. Idem, aku pencet2 bantalan2 kecil itu, bales email ke Koko dengan tambahan pesan "Rajin ni yeee".

Gereja Kapitalis Dunia, gedung gereja lamanya bener2 in memoriam. Sisa, tanda bahwa dulunya ini adalah gereja adalah langit-langitnya yang tinggi (waktu kecil aku selalu melihat ke atas sana, Tuhan ada di mana?), meja altarnya yang belum digeser ke mana-mana, pilar-pilarnya. Tempat aku dulu menerima komuni pertama, tempat aku dulu terima krisma, tempat aku dulu latihan koor Putri Cilik, tempat kami pentaskan Tablo Kisah Sengsara pertama kali. Tempat aku dan teman-teman dulu pernah dipelototi Senior Putra Altar karena ngobrol sepanjang Misa, disuruh keluar misa oleh Almarhum Pendiri karena berisik. Tempat aku dulu mendoakan supaya Ibuku melahirkan adik bungsu: laki-laki yang pinter dan ganteng. Tempat aku pergi pertama kali ke gereja dengan pacar. Gereja dan Gereja lama (awalan huruf besar dan kecil), adalah rumah sekaligus sekolah kedua saya.

Rrrrt. "Bgs banget gereja Kapitalis Dunia sekarang. Jd minder misa di sana tadi.. ;) ;)" Aku bales,"Ah masa...?! Mungkin harusnya lebih bagus lagi karena pengawasnya digaji 8 juta sebulan." Rrrrt. "Minder-lah, kaum miskin kota ke gereja kapitalis dunia... Ampun HIRARKI."

Komentar